Education System Compared Japan and Indonesian at University Level.
Oleh : Ali Rahmat
mahasiswa S3 gifu university japan

Assalamualaikum wr wb, selamat malam teman teman semua. Perkenalkan saya Ali Rahmat. Sebelumya saya ucapkan terimakasih banyak kepada teman teman cerita ilmu yang memberikan kesempatan kepada saya untuk berbagi cerita dan pengalaman malam ini. Tema diskusi malam ini adalah “perbandingan sistem pendidikan di Jepang dengan Indonesia pada tingkat universitas”

.
Kita mulai dari sistem ujian masuk. Sejauh yang saya ketahui di jepang dan di Indonesia memiliki banyak kesamaan. Mereka ada center examination (senta siken, センター試験) atau kalau di Indonesia lebih di kenal SBMPTN. Ada 3 kali ujian dalam setahun. Kalau di Indonesia cuma sekali. Sayangnya jalur raport  tidak ada di Jepang, soalnya tidak ada ujian nasional seperti di Indonesia. Selain itu ternyata ada ujian mandiri juga (ujian lokal universitas). Jadi kalau di jepang kita bisa coba 4 kali tes.
Setelah keterima, ya biasa lah daftar ulang sama aja seperti di Indonesia, siapin berkas dan uang. Tapi gx seribet di Indonesia karena semua data sudah komputerisasi, scan code kelar.
Setelah daftar ulang, upacara pembukaan, acaranya simple tapi ellegan (menurutku) semua pakai jas hitam baju putih, soalnya disini gx ada jaket almamater.
Dan seperti biasa akan ada pengarahan (guidance) dari pihak jurusan dan fakultas, sesuai jadwal yang dintentukan. Disini bagi anak S1 tahun pertama rasanya haram kalau tidak datang, soalnya disini pembagian berkas silabus, kartu mahasiswa, info mata kuliah, cara mengisi mata kuliah di web dll.
Jadi disini tidak ada propti/ospek ala Indonesia. Untuk pengenalan UKM. Teman teman UKM biasanya memasang sepanduk di tempat khusus yang sudah di sediakan. Dan kadang juga membagikan selebaran info bagi yang ingin bergabung. Oh iya tidak ada BEM tapi adanya Dewan perwakilan mahasiswa yang fungsinya menjaga koordinasi antara UKM dan kalau ada event2 di kampus.
Pengisian mata kuliah di web kelar (sesui jadwal) maka jalan pertama sebagai mahasiswa di mulai. Disini juga ada dosen wali (pembimbing akademi) fungsinya hampir sama dengan di Indonesia.
Kuliah tidak lengkap kalau gx ada PR atau tugas atau laporan. Di jepang seperinya tugas tugasnya lebih simple, praktikum juga gx tebal2 laporannya seperti di Indonesia. Lebih simple dan padat. Apa yang di dapat dan apa yang di kerjaakan saat praktikum. Biasnya laporan atau tugas 1-3 lembar aja sudah cukup. Lebih efisien dan tidak bertele tele. Beda dengan di Indonesia. Laporan fiska dasar pendahuluan- daftar isi. Belum praktikum yang lain bebannya berat tapi akhirnya isinya kopi paste. Kalau gx dari teman dari laporan senior.

Untuk motivasi, saya juga bingung, mau di bahasa bagian mananya, belajar mereka ya mengejar standar sensei udah itu aja. Soalnya gx ada lulus lebih cepat, kelar S1 ya pas 4 tahun. Kalau lebih biasanya karena habis sakit lama dan ketinggal SKS terlalu banyak. S1 di jepang susah masuk mudah lulus. Untuk masalah pekerjaan. Biasanya saat tahun ke 4 (semeter 7) mereka akan mulai mencari pekerjaan. Nilai kuliah gx di lihat sama perusahaan. Kamu lulus tes tulis, dan wawancara, dan keterima ya sudah. Nilai A semua kalau pas tes kerja gx keterima ya gx keterima.

Kalau di Indonesia, seperti di fak keguruan biasanya wajib berkemeja, celana dasar. Kalau perempuan ber rok. Kalau disini kamu bebas berekspresi. Rambut mau di cet kyk pelangi. Musim panas mau pakai celana pendek 1 jengkal. Bebas tapi tetap pakai sepatu.

Mereka tidak banyak yang peduli apakah pekerjaanya nyambung dengan jurusan yang dia ambil. Lulus tes pekerjaan ya sudah.

Ending mereka kuliah adalah dapat Pekerjaan yang lebih baik dengan salary/ gaji yang tinggi.

Berikut adalah pertanyaan yang diajukan oleh peserta diskusi Online kepada pemateri: 
1. Aditya Atma Negara_Universitas Sebelas Maret.
Apakah Gifu University menyediakan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia, khususnya dari agroteknologi(pertanian) untuk dapat melanjutkan S2 di Gifu, atau setidaknya sekedar untuk magang di Universitas tersebut, kalau ada, bagaimana cara mendapatkannya? Terimakasih.
Jawaban: selamat malam adek ganteng. Bulan oktober 2 mahasiswa agribisnis / agrotek mareta dan lintang 1 bulan exchange di gifu university. Baru pulang tgl 3 desember ini, Aini (agrotek minat tanah) dari gifu. Untung link lebih lanjutnya bisa hubungi Dr. Komariah (bu. Kokom) dosen ilmu tanah/ agrotek, beliau alumni sini, dan senior di lab saya di Gifu. Insyallah kalau jadi saya akan double degree S3 Gifu dan UNS, nanti kita bisa diskusi saat saya di Indonesia ya. Untuk S2 (Yudhi pramudya, alumni Agrotek 2011, sekrang sedang S2 dengan beasiswa monbusho, pemerintah jepang) semua yang saya bicarakan ini orang Teman2 dari UNS.

2. Ahmada Yusril
Untuk program pendidikan seperti D4 apakah bisa langsung melanjutkan S2 di Jepang?
Jawaban: insyaallah bisa dan tidak masalah. D4 itu sebenarnya S1 tapi di bagian ilmu terapan.

3. Robitoh Hanifah_UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
bagaimana sistem kuliah jurusan pendidikan untuk calon guru?apakah ada kuliah praktek mengajarnya semacam PPL?berapa lama ? bagaimana syaratnya untuk menjadi guru d jepang? apakah cukup S1 atau harus S2?
Jawaban: ini belum saya pelajari dengan baik, sepertinya kurang lebih sama. Ada magang juga 3 bulanan. Mereka boleh lulus S1 jurusan pendidikan, tapi mereka tidak akan pernah bisa ngajar kalau belum lulus ujian nasional kopetensi guru. Jadi untuk jadi guru di jepang harus punya lisensinya. Kalau jenjang pendidikan umumnya S1 sudah cukup. Tapi beberapa ada yang melanjutkan S2 juga.
4. Shailla Rustiana_UNPAD
a. Bagaimana sistem belajar di sana? Apakah mahasiswa Jepang mudah diajak diskusi dan diminta saran? 
b. Terkait professor di sana, apakah mentoleransi mahasiswa Asing yang agak sulit mencerna apabila ada jurnal atau bahan studi rekomendasi yang berbahasa Jepang?
c. Kampus2 di sana apakah mentoleransi mahasiswa muslim dalam menjalankan ibadah wajib? Misal: kewajiban solat Jum’at dan solat 5 waktu.
Jawaban:
a. Sistem belajar disini ya sebelas dua belas seperti di Indonesia, tapi masih sering pakai papan tulis dan kapur mesk sudah di jelaskan di LCD/ power point. Pkai papan tulis kan sebagian mulai di tinggal kan di Indonesia, ada malah dosen yang cuma baca doang kan di Indonesia, disini juga ada tapi jarang.
b. Sangat tergantung prof nya dia bisa mentolerir atau tidak. Ada yang bisa ada juga yang tidak, tapi umumnya bisa sih.
c. Untuk prof yang sudah go internasional biasanya welcome untuk kita yang mau beribadah, tapi kalau di kelas jarang bisa sih, jadi kita harus sering jamak. Apalagi di jepang waktu solat akan berubah sesuai musim. Saat ini subuh di gifu jam 5:30 pagi, dan magrib jam 4:41 sore. Yang ini pinter2 kita bagi waktu. Solat jumat ya, banyak bersyukur karena di gifu masjidnya tinggal ngesot dari kampus, kalau di univ lain bisa berjam jam mau ke masjid.

5. Rofi’atul Kusnia_Stain Kediri
Bagaimana peredaan sistem edukasi di dalam bidang pendidikan d Universitas Jepang dengan Universitas d Indonesia ??
Jawab: salah satu yang sangat berbeda adalah fasilitas yang jauh berbeda, tingkat keamanan dan kesadaran diri yang kuat untuk tidak merugikan siapapun.

6. Bima Muhammad Rizki_Uin raden fatah Palembang.
Bagaimana cara untuk meningkat motivasi kita dalam mempelajari bahasa inggris atau bahasa lainnya dan apa saja cara untuk mengatasi rasa malas ataupun bosan?
Jawaban: berkumpulah dengan mereka yang mencintai dan tergila gila dengam bahasa inggris dan bahasa korea atau japan. Nanti secara tidak sadar kita akan tergoda untuk mempelajarinya. Berkumpul/ berteman dengan yang semangat hidupnya tinggi, semangat juangnya tinggi, semangat belajar tinggi. Bosan muncul karena kita sendiri, bosan muncul karena kita gx punya kegiatan yang real. Contoh neh, kadang kita lagi kumpul neh sama teman teman lama ngobrol neh, betah kita karena karena isinya semangat bercerita. Tapi kalau kita temen sama yang rajin belajar ya ketularan nantinya. Jangan sendiri. Cari teman yang semisi.
7. Nur Husnina Fatin_UNS
Di Jepang apakah ada program beasiswa pendidikan atau exchage semacamnya untuk mahasiswa Pertanian khususnya Diploma ? Kalau ada apa saja persyaratan yang harus disiapkan dan kriteria apa yang biasanya dicari? Terima kasih.
Jawaban : Sebenarnya ada Jasso yang sering ngasih beasiswa, kalau anak UNS silahkan diskusikan sama Bu Kokom yang sudah ngirim banyak anaknya ke Jepang. Syaratnya biasanya ya toefl, nilai, aplikasi. Tapi lebih detailnya bisa lihat di web Jasso

8. Iasha putri_politeknik negeri malang
Biasanya syarat yang paling penting terpenuhi untuk kuliah di jepang itu apa?
 
Jawaban : susah jawabnya semuanya penting yang ada di persyaratan. Yang paling penting adalah niat yang kuat, tekat yang bulat dan strategi yang tepat

9.Nurul Wahidah Rahmatika _UNS
Untuk mengikuti program exchange atau magang itu dalam pertanian pada program studi apa saja? Apakah semua program studi bisa mengikutinya?
Jawaban : tergantung programnya, exchange ini macam2 sebenarnya ada yang magang penelitian ada yang belajar bahasa. Umumya semua jurusan bisa tinggal di sesuikan dengan topik/ tema exchangenya

10. Aji Nur Avianto _UIN Sunan Kalijaga
Apakah bahasa Inggris juga digunakan dalam pembelajaran di Kampus?
Jawaban :Ada bebeapa kampus (kampus besar) sudah memiliki program/ kelas mengunakan bahasa pengantar bahasa inggris jadi full bahasa inggris deh pelajarannya. Tapi ada juga kampus yang masih reguler, pakai bahasa Jepang atau mix Jepang Inggris.

11. Moechamad Faisal Pratama Putra_Universitas Negeri Semarang
Bagaimana sistem beasiswa studi lanjut dan pembelajaran di Japan ?
Kemudian ini masalah pribadi untuk saya sendiri Jurusan Pend. Bahasa dan sastra indonesia, dapatkah mendapat beasiswa ke Japan? Terima kasih
Jawaban : hemm ini jurusannya bahasa indonesia, bisa aja sih sepertinya, tapi lebih ngambil ke linguistik kali ya. Atau menegement pendidikan. Kemungkinanya tetap ada tapi butuh kerja lebih keras
12. Ardian Wahyuni_UT Madura
Bagaimana cara mendapatkan beasiawa untuk kuliah di jepang? Sulitkah atau bisa diceritakan lebih mendetail dalam mendpatkan beasiswa untuk kuliah disana.. 
Karena, tdk semua org yg berekonomi biasa2 saja bisa kuliah di jepang..
Lalu, bukankah makanan jepang bagi lidah Indonesia itu aneh?
Jawaban :
1. Gabung di grup yang ngomongin tentang beasiswa, terutama ke Jepang. Cari aja di FB atau tanya mbah google
2. Kalau sudah tau beasiswa yang mau di coba, siapkan berkasnya dan submit. Penuhi persyaratannya
3. Kirim aplikasi, tunggu hasil ke step selanjutnya. Jika semua step terlewati dan lolos ya dapat beasiswanya, kalau ndk berarti masih banyak yang lebih pintar dari kita, banyak yang lebih berjuang dari kita. Dan masih banyak yang solat tahujut tiap malam. Kalau kita mau sesuatu yang terbaik lakukan yang terbaik. Karena banyak sekali orang luar biasa yang bersaing dengan kita.
Sulit itu pasti, coba gagal coba gagal banyak itu. Tapi mereka bertahan hingga berhasil. Kalau baca2 cerita di blog banyak yang sampai 15 kali coba dan gagal. Lah kita baru sekali nyoba aja udh nyerah.
Miskin kaya gx ada alasan. Aku anaknya janda, aku jualan gorengan saat S1 di kelas kelas, di bilang kaya Jauh bro, di bilang miskin maaf saya masih bisa berusaha.
Untuk masalah makanan, untuk kami yang muslim, gimana mau nyobain rasanya, kalau 90% makanan di jepang haram. Jangan harap bisa makan ramen se enak makan mie ayam.
Di indonesia di mana2 ada. Disini setiap perempatan kyknya ada toko ramen, yang halal ya di tokyo atau kota2 besar aja.
13. Septian Rinaldi R_UNNES
Bagaimana cara mendapatkan info bahwa di Univ. itu sedang membuka program yang setidaknya linear dengan S1 kita? karena terkendala bahasa juga.
Jawaban: hampir semua univ negeri biasanya sudah punya web berbahasa inggris, tinggal kita sabar ndk buat buka dan bacanya, selain itu ada tante google translate semua jadi mudah
14. Yoga Marsal W _ UIN Raden Fatah Palembang.
Ini kan temanya “Education System compared japan and indonesian at University level” maksudnya compared dalam segi belajar indonesia sama jepang level gimana? 
kan kita sudah tau tingkat pendidikan dari dasar sampai University di jepang sangat jauh. 
itu bagaimana dengan level universitas kita? apakah harus di sandingkan? 
terus bagaimana bisa lanjut kuliah s1 atau s2 di jepang, dengan beasiswa pemerintah atau swasta? terima kasih”
Jawaban:
Pertanyaan pertama kompernya
1. Sistem ujian masuk hampir sama
2. Sistem propti di jepang gx ada, di indonesia ada dan bervariasi dari setiap univ bahkan jurusan
3. Sistem tugas di jepang lebih simple
4.fasilitas di jepang lebih baik
5. Kesadaran mahasiswa di jepang untuk bertingkah laku baik (sadar tidak parkir sembarangan, sadar tidak buang sampah sembarangan dll)
6. Aturan di Jepang lebih bebas di bandingkan di Indonesia
Saya tidak pernah mau menyanding2 kan. Soalnya kan emang tidak ada keharusan menyandingkan, menurut saya kalau kita emas mau di taruh di comberan tetap emas dan berharga, tapi akan lebih bernilai lagi kalau dintaruh di kotak yang indah dan bersih. Jadi lah emas itu. Mengapa orang2 indonesia banyak yang sukses di luar negeri karena dasarnya udh emas, eh di Indonesia aja cetar gmn kalau di kasih yang fasilitasnya kece ya tambah cetar.
Cari info, kepo mode max. Kalau gx kepo gx tau info, kalau gx tau info gx akan nyoba ngirim aplikasi, kalau gx ngrim aplikasi beasiswa ya jangan mimpi buat dapat beasiswa.
15. Try Agustina _UNS
Mengapa Indonesia tidak menerapkan sistem perkuliahan seperti di Jepang yang efektif dan efisien?

Jawaban : Indonesia ini lho kepalanya banyak banget. Mau di copy semua sistem di dunia tapi pada kulitnya semua. Yang amerika style gx jadi, Jepang gx jadi.
Karena kita belum siap dan mempersiapkan diri untuk itu. Belum tau mau pakai kiblat yang mana. Yang islam kiblat ke islam, yang amerika ala amerika, yang jepang ala jepang. Aturan kita masih kayak karet gelang. Apalagi gosip kurikulum mau di rubah lagi.




Baca Juga  Juru damai dari Maluku (Kuliah Tamu Gubernur Maluku Ir. H. Said Assagaff)
Avatar Muhammad Amin

Tentang Saya

Post Terbaru


Place Your Ads Here