Beberapa hari lalu, saya mengikuti satu webinar oleh Tony Raharjo, seorang konselor keluarga dan parenting Islam yang membahas tentang bagaimana cara melatih disiplin anak dalam salat.

Melatih Disiplin Salat Anak di Bawah 7 Tahun

  1. Buatlah anak mencintai yang memberi perintah (ortu)
  2. Buatlah anak mencintai apa yang diperintahkan (salat)

Mengapa kita salat? Sebab salat adalah tanda kita bersyukur sebab nikmat Allah terlalu banyak untuk kita yang begitu banyak dosa.

Buatlah anak mencintai orang tua. Sebab orang yang jatuh cinta, dalam hal ini anak, sulit untuk menolak permintaan yang dicintainya (orang tua).

Menanamkan disiplin salat kepada anak butuh kesabaran sebagaimaa firman Allah

وَأْمُرْأَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

Perintahkanlah keluargamu melaksanakan salat dan bersabarlah dengan sungguh-sungguh dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Kesudahan (yang baik di dunia dan akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa. (Taahaa : 132)

Sabar selalu bergandengan dengan salat. Misalnya saja perintah untuk meminta pertolongan dengan kesabaran dan salat.

Cara membentuk disiplin anak

  1. Aturan
  2. Perintah
  3. Penghargaan (sesuai usia)
  4. Hukuman (sesuai usia)

Ingat bahwa penghargaan harus jauh lebih tinggi dan lebih banyak daripada hukuman. Hal ini mengacu kepada Allah yang lebih banyak rahmat-Nya daripada murka-Nya.

Jangan sampai kita menjadi golongan munafik yaitu orang yang salat tapi malas. Salah satu penghalan diterimanya infak seorang hamba adalah kekafiran dan malas dalam salat. Salah satu tanda malas salat adalah menunda-nunda salat. Kebiasaan menunda biasanya karena meremehkan waktu dan rasa cemas atau gelisah karena takut salah dalam melaksanakan salat.

Kenalkan konsep cita-cita kepada anak pada usia 11 tahun lebih. Sebab pada usia tersebut, anak telah memahami konsep waktu untuk masa depan.

Baca Juga  Produksi Podcast – Rangkuman Kelas Siberkreasi Batch 3 Sesi 3

Dalam membiasakan disiplin, perlu adana keseimbangan dan prioritas. Keseimbangan dibentuk dari jadwal yang teratur dan disesuaikan dengan usia anak. Sedangkan prioritas disesuaikan dengan seberapa penting dan genting suatu pekerjaan harus dilakukan pada satu waktu.

Jadwal dibuat secara rinci untuk anak berusia lebih dari 11 tahun. Sebelum umur 11 tahun, orang tualah yang menjadi jadwal dan alarm anak.

Selain upaya-upaya di atas, jangan lupa berdoa kepada Allah untuk berlindung dari kemalasan di masa muda.

Pada sesi terakhir, pemateri menjelaskan perbedaan beberapa redaksi bahasa Arab yang berkaitan dengan kesedihan.

Redaksi pertama adalah huznun yang artinya sedih terhadap hal-hal yang telah terjadi.

Redaksi kedua adalah hamm yang artinya sedih atau gelisah terhadap sesuatu yang belum terjadi.

Sedangkan asif artinya sedih yang bercampur dengan marah.

Akhirnya, marilah kita berlindung kepada Allah semoga sebagai orang tua dan anak senantiasa mampu melaksanakan perintah-Nya, terutama perintah salat dengan maksimal, awal waktu, dan tidak menunda-nundanya lagi.

Avatar Muhammad Amin

Tentang Saya

Post Terbaru


Place Your Ads Here