20/01/2021 – Journalism Writing 101 bersama Ruang Belajar Kawan GNFI Batch 1 (sesi 1) (Canva)

Alhamdulillah, kemarin malam, saya berkesempatan ikut virtual meeting Zoom bersama kawan-kawan GNFI yang tergabung di Ruang Belajar Kawan GNFI Batch 1.

Materi sesi pertama adalah Journalism Writing 101. Pemateri adalah Pak Dadi Krismatono selaku Managing Editor GNFI.

Saya masuk room meeting di tengah-tengah penyampaian materi. Saya tidak bisa menangkap penjelasan awalnya. Namun, saya mau merangkum apa yang saya dapatkan dari materi malam itu.

Materinya lebih fokus pada menulis artikel feature. Ini adalah bentuk artikel yang banyak ditulis di berbagai platform atau media massa maupun elektronik.

Dalam penulisan artikel hal pertama yang perlu diperhatikan adalah judul atau headline. Jangan membuat headline yang clickbait dengan harapan orang membaca, tetapi setelah membaca tidak mendapatkan sebagaimana yang disebutkan di judul.

Untuk awal ada yang namanya lead. Lead ini harus membuat “bleed” atau berdarah. Lead ini bisa berupa pertanyaan yang memancing orang mencari tahu jawabannya dengan membaca artikel atau juga argumen tertentu.

Setelah lead, bisa pakai 5w+1h. Sudah tahu kan 5w+1h? Itu adalah komponen dasar berita. Apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.

Setelah menjabarkan 5w+1h, kita masuk ke bagian isi. Ada beberapa cara untuk menulis isi dari sebuah artikel, yaitu

1. Alternating viewpoints : mengemukakan beberapa sudut pandang. Misalnya pemerintah dan rakyat. Pengelola wisata dengan pengunjung wisata.

2. Scene by scene : memakai skenario seperti layaknya skenario film.

3. Kronologi : memakai urutan waktu untuk menjelaskan satu kejadian ke kejadian lainnya.

4. Narasi : seolah mengajak berbincang pembaca.

5. Spasial-maaf saya lupa penjelasannya-🙏

Lalu, bagian terakhir ada ending. Berikut cara-cara menulis ending sebuah artikel feature.

1. Summary : membuat kesimpulan dari semua yang telah dijelaskan.

Baca Juga  Event Nulis Bareng Pengen Sukses? Ikuti Langkah-Langkah Berikut!

2. Powerful quote : bisa pakai kutipan yang memancing pembaca menjadi sadar, tergerak untuk melakukan sesuatu.

3. Circle : call back to the beginning. Biasanya di lead kita memakai argumen tertentu dan diulang kembali di akhir sebagai penegasan.

4. Shock, surprise : sesuatu yang membuat kaget dan terasa menohok.

5. Resolution : resolusi. Kalau di KBBI diartikan kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan.

Setelah penyampaian materi, kami dibagi ke dalam beberapa room. Saya sendiri berada di room 5 bersama beberapa teman dari berbagai daerah di Indonesia.

Kami diberi tugas menulis kerangka artikel bertema sejarah. Kami memutuskan menulis tentang sejarah banjir. Kami mencari referensi di beberapa website penyedia artikel. Kami pun menulis headline, lead, dan isi 3 paragraf. Sebelum diskusi berakhir, mentor menunjuk salah satu dari kami untuk mempresentasikan hasil diskusi ke room utama.

Kami pun kembali ke room utama seperti semula. Kami menyampaikan hasil diskusi bergantian. Nah, saya menangkap beberapa hal penting yang saya catat dari masukan Pak Dadi kepada artikel yang telah dibuat oleh seluruh kelompok.

1. Hendaknya kita menentukan sikap ketika akan menulis sebuah artikel. Setuju, tidak setuju, memberikan pandangan, atau sikap-sikap lainnya.

2. Pastikan tulisan bisa dipertanggungjawabkan. Artinya jangan asal tulis sesuatu yang kita sendiri tidak tahu kebenarannya, hanya sekadar asumsi.

3. Buatlah penutup yang memperkuat sikap.

4. Buat tulisan argumentatif sehingga menjadikan pembaca mampu menentukan sikap dengan pandangan yang kita kemukakan. Misalnya judul investasi vs tabungan.

5. Pastikan siapa yang kita tuju atau bidik dari tulisan ini. Mahasiswa, siswa, guru, pemerintah, atau yang lain.

6. Lead bisa berupa argumen atau pertanyaan yang memancing pembaca untuk melanjutkan membaca artikel.

Baca Juga  Produksi Podcast – Rangkuman Kelas Siberkreasi Batch 3 Sesi 3

7. Perhatikan kebaruan artikel.

8. Bermainlah dengan data, jangan sekadar asumsi. Ambil data dari pusat statistik atau penyedia data yang kredibel.

9. Carilah sudut pandang yang original, tidak ikut-ikutan.

10. Bisa memakai perbandingan antara A dengan B (dengan data).

11. Buatlah judul yang menarik, hook.

12. Perhatikan akurasi artikel.

Lalu ada beberapa pertanyaan yang masuk kepada narasumber. T (tanya) dan J (jawab).

T : Bagaimana cara membuat lead paragraf yang catching?

J : Buatlah lead yang berdarah-darah. Membuat orang seolah ikut dengan pemikiran kita. Menggugah perhatian pembaca. Caranya adalah perbanyak baca feature dari media elektronik seperti Geotimes, The Newyorker, Tempo, Kompas, dan lain-lain. Rutin menulis feature. Diskusi bersama teman. Bisa juga meminta masukan mentor.

T : Bagaimana cara menulis headline yang bagus?

J : Konsistensi menulis di bidang apa sebagai jenama diri. Berano kirim tulisan ke media massa dan elektronik untuk dapat feedback. Dapatkan feedback sebanyak mungkin dengan berbagi tulisan dengan orang lain.

Materi malam itu benar-benar “daging” banget. Meskipun saya tidak ikut dari awal, tetapi banyak sekali pembelajaran yang saya dapatkan dari materi penulisan jurnalistik dari Pak Dadi.

Terima kasih kepada kawan GNFI dan narasumber yang sudah memfasilitasi terselenggaranya kelas yang sangat menarik dan bermanfaat ini.

Harapannya semoga ke depan semakin banyak penulis-penulis andal yang lahir dengan menerapkan berbagai ilmu kepenulisan yang didapat dari Ruangh Belajar Kawan GNFI.

GNFI : Good News From Indonesia

Keep inspiring through writing!

#odopicc #30hbcicc #30haribercerita #indonesiancontentcreator #odopiccday20 #kepenulisan #feature #artikel #jurnalistik #day48 #20012021

Avatar Muhammad Amin

Tentang Saya

Post Terbaru


Place Your Ads Here